Canberra - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bertemu dengan para mahasiswa Indonesia di Canberra, Australia, Kamis (9/2). Dalam pertemuan tersebut ia mengatakan prospek ekonomi Indonesia cerah.
“ Our future will be bright. Kita optimis, tapi kuncinya adalah bagaimana bagaimana kita mengatur ini semua,” ujarnya.
Prabowo juga mengapresiasi pemerintahan Joko Widodo yang berani memulai strategi hilirisasi. Upaya ini menjadi gerbang awal bagi Indonesia untuk mampu memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara maksimal.
“Pemerintah sekarang, Pak Joko Widodo yang memimpin, dia berani untuk melakukan hilirisasi. Saya dulu rival beliau tapi saya yakin beliau hatinya merah putih, makanya itu saya gabung sama beliau, bekerja, tidak ada urusan siapa nomor satu, kita bekerja bersama untuk membangun Republik Indonesia,” tambahnya.
Berdasarkan berbagai kajian strategis dan diskusi bersama dengan para ahli, Prabowo mengungkapkan bahwa lima tahun mendatang, Indonesia diperkirakan mampu menjadi bagian dari negara anggota G8. Bahkan, lebih jauh lagi, akan menjadi negara anggota G4 dalam kurun waktu 30 tahun.
“Saya bicara dengan satu tim ahli yang meramalkan di lima tahun yang akan datang, kita bisa sampai ke ekonomi ke-10, ke-9. Berarti dalam 30 tahun yang akan datang, we can be number four in the world,” jelasnya.
Semua kajian dan perkiraan tersebut tentunya harus didukung dengan para pemimpin yang bekerja keras dan berfikir kritis. Terlebih lagi, sudah saatnya Indonesia untuk mengejar STEM yaitu Science, Technology, Engineering and Mathematics. Kepada para mahasiswa, Prabowo menjelaskan bahwa STEM merupakan pendukung utama. Sehingga, perlu diperbanyak sarjana yang memiliki keahlian di bidang tersebut.
“Dibutuhkan pemimpin-pemimpin yang kerja keras, yang berpikir keras, yang tidak malas, yang tidak rendah diri, yang mau belajar, belajar, belajar. Sekarang, kita juga harus kejar yang namanya STEM, Science, Technology, Engineering and Mathematics,” tegasnya.