Bali | dekade08 – Pada gelaran Global Food Security Forum, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan isu pangan harus menjadi isu utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Hal ini disampaikannya saat memberi sambutan, Sofitel Bali Nusa Dua Resort, Minggu (13/11/2022).
Forum tersebut membicarakan isu kelaparan dan krisis pangan yang sedang melanda dunia hari ini. Hadir pada acara tersebut Atlantic Council President dan CEO Frederick Kempe dan Gaurav Srivastava dari Gaurav and Sharon Srivastava Family Foundation. Selain itu hadir pula pelaku bisnis, media, akademisi, hingga pimpinan-pimpinan organisasi yang focus pada isu pangan.
“Kita lihat situasi global cukup memprihatinkan karena wabah dan pandemi, tapi juga dampak perang Ukraina – Rusia. Mereka itu penghasil 30% produksi gandum dunia. Bayangkan 1/3 dari produksi dunia,” jelas Prabowo.
Dilanjutkannya, perang Ukraina dan Rusia juga telah berdampak pada kenaikan harga energi yang secara sekuensial berdampak pada harga pupuk.
“Di Eropa bahkan harga energi sudah melonjak hingga dua puluh kali lipat. Jadi ini bisa mempengaruhi produksi dunia dan produksi Indonesia. Karena itu kita harus waspada,” terangnya.
Namun Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menjelaskan bahwa Indonesia harus bersyukur karena memiliki sumber-sumber pangan yang melimpah. Hal ini menurutnya juga tidak bisa dilepaskan dari kepemimpinan Presiden Jokowi yang memberi pengendalian dan arah yang benar.
“Dari leadership itu kita sekarang sudah swasembada beras. Walaupun gandum sedang naik, tidak masalah karena kita dapat menggantinya dengan singkong. Tadi saya sudah sampaikan bahwa kita sudah memproduksi mie dari Singkong,” tegasnya.