Jakarta - Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid menyebut Indonesia membutuhkan pemimpin berkemampuan strategis yang mampu menghadapi dinamika global.
Hal tersebut disampaikan Yenny saat mengunjungi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/9).
Ia mengatakan, Indonesia ke depannya harus mampu meneruskan program-program dari pemimpin sebelumnya, yakni Jokowi yang pemerintahan pada zamannya ini memulai take of untuk industrialisasi.
Selain itu, Yenny juga menyoroti tantangan pemimpin Indonesia ke depannya adalah yang harus mampu menghadapi kerangka dinamika geopolitik. "Yang berkembang saat ini adalah ada ketegangan-ketegangan di wilayah kita. Letak Indonesia dekat dengan negara-negara yang punya potensi pertikaian tinggi," kata Yenny.
Yenny menyampaikan kepada Prabowo mengenai kemungkinan hal yang terjadi dari dinamika geopolitik tersebut, contohnya ketegangan di Taiwan.
"Ini, menurut saya Pak Prabowo, tidak bisa dihindari, mungkin saja ada. Kalau itu terjadi ketika ada negara yang melakukan move di sana, secara navigasional itu akan berdampak pada pasokan rantai global," tuturnya.
Hal tersebut, lanjut Yenny, bakal berimbas ke Indonesia dikarenakan letak geografis yang berada di tengah negara-negara yang tergabung dalam anggota kuat, seperti India, Jepang, Australia, dan Amerika.
"Nah, pemimpin yang akan memimpin Indonesia ke depan harus mengerti dinamika geopolitik. Orang yang harus punya kemampuan strategy thinking," ucap Yenny.