Medan: Pengasuh Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan Syech Ali Akbar Marbun mendorong agar cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka terus semangat. Ia mendoakan Gibran berhasil sebagai pemimpin muda.
“Semoga berhasil kepemimpinan anak muda. Kami bahagia dengan kunjungan ini. Semoga cita-cita dikabulkan,” kata Syech Ali sambil memegang erat tangan Gibran di Pondok Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Minggu, 19 November 2023.
Gibran hadir didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution dan petinggi Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang juga Wagub Sumatera Utara Musa Rajekshah alias Ijeck. Pertemuan itu juga dihadiri para ulama dari beberapa pondok pesantren, keluarga Pondok Pesantren Al Kautsar, santri, dan para pengajar.
Syech Ali sempat menunjukkan foto-foto Jokowi saat ke Pondok Pesantren Al Kautsar yang ditempel di dinding. “Hubungan kami sudah sejak orang tua. Jadi kami sudah kenal lama. Iparnya Bobby sudah keluarga kami,” ujar Syech.
Penyambutan Spesial
Saat memasuki lokasi acara, Syech Ali memakaikan peci di kepala Gibran dan memberikan tasbih. Keduanya kemudian berjalan sambil berpegangan tangan.
Penyambutan terhadap Gibran menggunakan upacara adat Batak. Gibran dan Syech Ali duduk bersila bersama ulama lainnya. Seorang perempuan keluarga pesantren kemudian datang membawa makanan ikan mas arsik, masakan khas Batak Toba yang biasa dihidangkan di acara spesial.
Acara dilanjutkan dengan Upah-upah, upacara untuk membangkitkan semangat. Di upacara itu, Syech Ali menyuapkan Pohul-pohul, kue khas Batak, kepada Gibran. Setelah itu, Syech Ali meminta Gibran memberikan kue Pohul-pohul kepada ulama lainnya.
Kemudian, Syech Ali memberikan tongkat dan ulos kepada Gibran. Tongkat adalah simbol kepemimpinan. Sedangkan ulos merupakan tanda kekeluargaan dan menyambung silaturahmi.
Gibran terharu mendapat sambutan, doa, dan dukungan luar biasa dari Syech Ali dan para ulama lainnya. Menurut Gibran, Syech Ali juga sempat memberikan wejangan. “Saya kira ini luar biasa bagi kami anak-anak muda,” kata Gibran.
Hampir dalam setiap kesempatan kunjungan ke daerah, Gibran selalu menyediakan waktu khusus untuk bertemu ulama. Dia menegaskan, pertemuan dengan ulama bukan soal dukung mendukung di kontestasi politik, tapi sebuah kewajiban untuk menjaga silaturahmi. Apalagi Gibran sebagai sosok pemimpin muda.
“Ulama, tokoh agama, masyarakat wajib kita temui. Intinya kami bukan meminta dukungan, tapi mencari banyak teman. Semua dekat dengan buya, wali kota juga sering ke sini. Dan buya ini mendukung para pemimpin,” ujar Gibran.